Luksemburg Mitra Strategis Indonesia dalam Investasi Keuangan
By Admin
nusakini.com--Duta Besar RI, Yuri O. Thamrin, menyerahkan surat-surat kepercayaan (credentials) untuk Keharyapatihan Luksemburg akhir pekan lalu. Sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk berkisar 562 ribu jiwa, Luksemburg memiliki nilai penting bagi Indonesia karena Luksemburg merupakan negara pusat dana investasi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Penyerahan kredensial ini menggenapi penyerahan surat-surat kepercayaan oleh Dubes Yuri bagi seluruh wilayah akreditasi KBRI Brussel, yang meliputi Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg, Uni Eropa dan Organisasi Internasional (a.l. NATO, WCO). Dubes Yuri menyerahkan kredensial kepada Grand Duke of Luxembourg, Henri Albert Gabriel FĂ©lix Marie Guillaume atau sering disebut dengan Grand Duke Henri, di Grand Ducal Palace Luksemburg.
Pada pertemuan, Grand Duke menyampaikan salam kepada Presiden RI, dan mengusulkan agar KBRI dapat membina kerja sama dengan Kamar Dagang Luksemburg, peningkatan kerja sama satelit dan pendidikan. Duta Besar RI menanggapi bahwa Pemri menawarkan beasiswa seni dan budaya yang dapat dimanfaatkan bagi warga Luksemburg. Dubes Yuri juga menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi guest country dalam Festival Europalia 2017 dan akan mengupayakan penampilan seni budaya Indonesia di Luksemburg.
Grand Duke Henri menyampaikan bahwa beliau pernah berkunjung ke Indonesia 1,5 tahun yang lalu dan sangat terkesan dengan kunjungan pribadinya saat itu. Beliau menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan Indonesia dan kiranya hubungan kerjasama ekonomi kedua negara dapat terus ditingkatkan.
Hubungan baik Indonesia dan Luksemburg memberikan manfaat bagi kepentingan Indonesia: (i) Luksemburg merupakan sentra keuangan penting di Eropa ,(ii) peranan Luksemburg yang penting di Uni Eropa dan (iii) Jean Claude Junkers - mantan Perdana Menteri Luksemburg - kini merupakan Presiden Komisi Eropa yang juga memiliki perhatian cukup besar terhadap Indonesia.
Luksemburg adalah tempat berkumpulnya "broker" keuangan dunia. Sementara, Indonesia dinilai sebagai negara dengan pasar yang sangat besar untuk penanaman modal asing. Sektor penting kerja sama antara Indonesia dan Luksemburg saat ini adalah pada pembangunan satelit telekomunikasi, sementara sektor lainnya masih sangat terbuka lebar untuk kerja sama antara lain pembangunan infrastruktur (pelabuhan, jalan raya), alat transportasi, industri kertas dan percetakan, kimia dan farmasi, industri elektronik logam dan mesin menjadi sektor yang sangat potensial untuk dikerjasamakan dengan mitra investasi Luksemburg. Khusus, sektor jasa keuangan hal ini merupakan potensi yang kiranya dapat "dilirik" lebih lanjut. Sesuai data per akhir tahun 2015, investasi Luksemburg di Indonesia adalah senilai 12,33 juta USD. Hal ini menjadi kesempatan baik bagi pelaku ekonomi di Indonesia untuk mengembangkan potensi kerja sama investasi.
Sesuai target pembangunan Pemri yaitu peningkatan investasi di Indonesia, rencananya Perwakilan RI akan melakukan kegiatan promosi investasi Indonesia yang melibatkan pengusaha Luksemburg dan pengusaha Indonesia di tahun 2016 ini.
Sebelumnya, pada 14 April 2016, Dubes Yuri juga telah menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Raja Belgia, Y.M Philippe yang kemudian dilanjutkan dengan penyelenggaraan vin d'honneur, sebuah resepsi sederhana mengundang berbagai counterpart penting di Belgia. Hadir pada vin d'honneur tersebut para pengusaha Belgia yang memiliki hubungan kerja sama dengan Indonesia, kalangan media dan kalangan diplomatik. Pada pertemuan dengan Raja Philippe dibahas perkembangan positif di Indonesia yang adalah guest country Europalia 2017, serta rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Belgia tanggal 20-21 April 2016.
Di lain pihak, pada penyerahan kredensial kepada Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, pada tanggal 15 April 2016, disampaikan bahwa Indonesia adalah teladan yang baik bagi Eropa, khususnya bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan beriringan. Perwakilan RI di Brussel menjadi sangat relevan saat ini oleh tantangan yang berkembang di Indonesia maupun global, khususnya terkait kebutuhan menarik investasi asing hingga kerjasama penanganan terorisme.
Di sisi lain, KBRI Brussel juga terus meningkatkan pelayanan bagi WNI di Belgia dan Luksemburg. Penyerahan kredensial di Luksemburg ini dibarengi oleh membuka warung konsuler untuk pelayanan WNI di Luksemburg, yg terdiri dari pasangan kawin campur maupun pekerja professional. (p/ab)